Kain
yang ditenun dibuat dari benang lusi dan benang pakan, terdiri dari
berbagai jenis benang lusi dan benang pakan. Benang yang digunakan akan
mempengaruhi kenampakan dan karakteristik kain. Sehingga untuk membuat
kain sesuai dengan rencana dan tujuan maka harus dipilih benang yang
sesuai dengan tujuan yang akan dibuat.
Benang
yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kain akan mempengaruhi
kualitas dari kain yang yang akan ditenun. Jika benangnya berkualitas
maka harga kainnya pun akan mahal.
Salah
satu benang yang digunakan untuk membuat kain yaitu benang sutera.
Benang sutera merupakan benang yang terbuat dari serat sutera, yang
dihasilkan oleh ulat sutera. Benang ini mempunyai banyak kelebihan
sehingga banyak yang senang dan terpesona oleh kain dengan bahan benang
sutera.
Proses
pembuatan benang sutera dilakukan dengan mesin yang sederhana karena
sifat filament sutera yang kurang kuat mendapatkan tarika dan gesekan.
Sehingga prosesnya dilakukan dengan kecepatan mesin yang tidak terlalu
kencang.
Kain
yang diahsilkan dari benang sutera memiliki sifat glamor adau istimewa,
dan sesuai digunakan untuk kaum hawa. Hal ini demikia karena kain
sutera siftanya lembut dikulit dan langsai sehingga sesuai dengan watak
dan sifat wanita.
Sifat
lain yang dimiliki oleh kain sutera adalah dapat menyesuaikan dengan
cuaca. Bila keadaan lingkunga terasa panas maka kain sutera akan terasa
dinging jika dipakai, dan jika cuaca dingin sutera akan melindungi dari
rasa dingin itu. Sehingga banyak orang yang ingin memilik pakaian yang
terbuat dari sutera terutama wanita, walaupun harganya relative mahal.
Perkembangan
sutera di Indonesis pada saat ini tidak terlalu berkembang, Padahal
usaha sutera sangat menjanjikan untuk kemamkmuran. Proses sutera
dianggap rumit sehingga banyak yang memproduksi benang sutera dibawah
ketentuan.
Kain
sutera yang dihasilkan oleh pribumi harganya sangat mahal, sedangkan
sutera yang dikeluarkan oleh Cina harganya relative lebih murah.
Sehingga kain import dai Cina lebih banyak diburu.
kepompong sutera mulai terbentuk |
Pengertian dan Sejarah Sutera
Sutera
adalah serat yang diperoleh dari serangga Lepidoptera. Serat sutera
berbentuk filament, dihasilkan oleh larva ulat sutera pada saat
membentuk kepompong. Spesies utama ulat sutera yang dipelihara untuk
menghasilkan sutera adalah Bombyxmori.
Pemeliharaan
ulat sutera dimulai di negeri Cina, kemudian menyebar ke Jepang, Asia
Tengah, Asia Timur dan Eropa. Pada saat ini Negara utama penghasil
sutera adalah Jepang, Cina, Itali dan Prancis.
Sutera
ditemukan pada 2640 B.C (sebelum tahun masehi) di China. Bahan dasarnya
adalah kepompong. Secara lengkap, asal usul dan proses pemeliharaan dan
pembuatan sutera adalah sebagai berikut :
Satu sore Permaisuri His Ling Shih dari kerajaan China asik menikmati
secangkir the panas dibawah keteduhan pohon mulberry. Putri yang hidup
2640 sebelum masehi ini dikejutkan dengan jatuhnya kepompong ulat sutera
ke dalam cangkir teh.
Beberapa
detik kemudian kekagetannya berubah menjadi kekaguman melihat kehalusan
serat yang terurai dari kepompong tersebut. Permaisuripun meminta para
dayang mengumpulkan lebih banyak kepompong yang kemudian diternakkan dan
ditenun secara rahasia di balik tembok istana hingga 3000 tahun
berikutnya.
Walaupun hukuman mati dikenakan pada mereka yang membawa telur ulat
sutera keluar China, pada abad enam Masehi dua orang biksu berhasil
menyelundupkan bibit pohon mulberry beserta telur ulat sutera. Tak pelak
beberapa negara lain mulai memproduksi dan memperjualbelikan kain
sutera. Antara lain India, Jepang dan Perancis.
Mengingat sejarahnya, setiap kali bicara soal sutera kita pasti
teringat pada negeri China. Tak heran jika dikalangan komunitas mode
Paris, bahkan dunia, sutera dikenal dengan sebutan Crepe de Chine, Crepe
dari Cina. Kini sutera dapat diproduksi di seluruh dunia. Hanya saja
kualitas suteranya berbeda-beda tergantung jenis ulat yang memproduksi
kepompong.
0 komentar:
Posting Komentar