10.48
Kain batik tenun tradisional khas Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni batik tenun khas Tolaki, Buton dan Muna, bernilai tinggi.
Salah seorang penenun batik khas Sultra, Wa Marwia (26), yang ditemui
di Kendari Kamis, mengatakan satu helai kain batik tenun khas Sultra
dijual seharga Rp320 ribu hingga Rp350 ribu per helai.
'Tinggi rendahnya harga setiap helai kain batik tenun khas
Sultratergantung dari kualitas bahan dan coraknya. Makin bagus kualitas
bahan dan unik coraknya, makin tinggi pula harganya,' katanya.
Namun kata dia kerajinan kain tenun khas Sultra, belum bisa dijadikan sebagai sumber utama pendapatan keluarga.
Masalahnya kata dia, dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM)
atau alat tenun tradisional, seorang perajin hanya bisa menyelesaikan
kain tenun ukuran panjang empat meter dan lebar satu meter, maksimal
tiga lembar.
'Dengan harga jual antara Rp320 ribu sampai Rp350 ribu per helai
kain, seorang perajin hanya bisa memperoleh pendapatan antara Rp200 ribu
hingga Rp250 ribu per bulan,' katanya.
Jelas ujarnya, pendapatan dari hasil menenun kain sebesar itu tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
'Makanya, perajin mengerjakan tenunan kain ini, hanya sebagai
sambilan, belum ditekuni sebagai profesi yang bisa menjadi penopang
pendapatan keluarga,' katanya.
Sementara itu, salah seorang petugas di Dewan Kerajinan Nasional
Daerah (Dekranasda) Sultra, Ny Samsiah yang dihubungi di Kendari,
mengatakan kain tenun khas Sultra lebih banyak diminati warga dari luar
yang berkunjung di daerah ini.(ant/rd)
0 komentar:
Posting Komentar