INDRA PIALA SULTRA KENDARI

"Indonesia original hand loom"

Jl.POROS PASAR RANOMEETO
COMP,RUKO MALEO I (MTC)
BLOK B/14 RANOMEETO
KONSEL.SULAWESI TENGGARA

Hp : 085299595000-082192525552
BBM : 525E61CA

Indra Piala Sultra Kendari

KOPERASI PIALA SULTRA MOLEO.

PIALA SULTRA

100% TENUN TRADISIONAL.

ART WORK

Pejabat Kendari.

MESIN TENUN TRADISIONAL

Beberapa mesin tenun tradisional yang masih digunakan.

ART WORK

Contoh penerapan kain tenun sutra.

Piala Sultra Kendari

Piala Sultra Kendari
100% Handmade

Minggu, 31 Januari 2016

"MACAM-MACAM KAIN SUTRA"

OK......sebelumnya telah diposting tentang sejarah dan proses pembuatan kain sutra.Sekarang,admin ingin memaparkan berbagai jenis kain sutra yang diproduksi langsung dari Sulawesi Tenggara (100% original).

Tidak perlu panjang lebar lagi.....Check It Out !!

Sarung Adat Motif Tolaki


Sangia Pisecose


Ikat Tolaki

BUTON KATUN


KAIN MOTIF BARONG

Barong kendari Ukuran 220 x 120


Barong Sangia

Barong Sangia full Kristal Ukuran 250 x 120 

Barong Buton Lurik Kristal Ukuran 250 x 120
Barong Kalut Ukuran 220 x 120
Barong Tolaki Full Kristal

SERIMBIT

Serimbit ikat isi 3 potong
ukuran 120 x 230

 

 

 

 

 

 

PISECOSE TOLAKI DAN MAEKONGGA

Pisecose Tolaki & Maekongga
Ukuran 210 x 120
tersedia tiga pilihan warna merah, hijau, dan ungu 






Untuk sekarang cukup segitu dulu......kalau ada yang meminati kain sutra Khas Kendari ini,bisa check contact di profil Admin.Di lain kesempatan,Admin akan tambahkan jenis-jenis lain dari kain sutra...tergantung dari peminatnya dulu !!
NOTE : semua kain di atas adalah 100% buatan asli....dan kualitas tentu saja dijamin !!

"SEKILAS TENTANG KAIN SUTRA"

Kain yang ditenun dibuat dari benang lusi dan benang pakan, terdiri dari berbagai jenis benang lusi dan benang pakan. Benang yang digunakan akan mempengaruhi kenampakan dan karakteristik kain. Sehingga untuk membuat kain sesuai dengan rencana dan tujuan maka harus dipilih benang yang sesuai dengan tujuan yang akan dibuat.
Benang yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kain akan mempengaruhi kualitas dari kain yang yang akan ditenun. Jika benangnya berkualitas maka harga kainnya pun akan mahal.
Salah satu benang yang digunakan untuk membuat kain yaitu benang sutera. Benang sutera merupakan benang yang terbuat dari serat sutera, yang dihasilkan oleh ulat sutera. Benang ini mempunyai banyak kelebihan sehingga banyak yang senang  dan terpesona oleh kain dengan bahan benang sutera.
Proses pembuatan benang sutera dilakukan dengan mesin yang sederhana karena sifat filament sutera yang kurang kuat mendapatkan tarika dan gesekan. Sehingga prosesnya dilakukan dengan kecepatan mesin yang tidak terlalu kencang.
Kain yang diahsilkan dari benang sutera memiliki sifat glamor adau istimewa, dan sesuai digunakan untuk kaum hawa. Hal ini demikia karena kain sutera siftanya lembut dikulit dan langsai sehingga sesuai dengan watak dan sifat wanita.
Sifat lain yang dimiliki oleh kain sutera adalah dapat menyesuaikan dengan cuaca. Bila keadaan lingkunga terasa panas maka kain sutera akan terasa dinging jika dipakai, dan jika cuaca dingin sutera akan melindungi dari rasa dingin itu. Sehingga banyak orang yang ingin memilik pakaian yang terbuat dari sutera terutama wanita, walaupun harganya relative mahal.
Perkembangan sutera di Indonesis pada saat ini tidak terlalu berkembang, Padahal usaha sutera sangat menjanjikan untuk kemamkmuran. Proses sutera dianggap rumit sehingga banyak yang memproduksi benang sutera dibawah ketentuan.
Kain sutera yang dihasilkan oleh pribumi harganya sangat mahal, sedangkan sutera yang dikeluarkan oleh Cina harganya relative lebih murah. Sehingga kain import dai Cina lebih banyak diburu.
kepompong sutera mulai terbentuk
Pengertian dan Sejarah Sutera
Sutera adalah serat yang diperoleh dari serangga Lepidoptera. Serat sutera berbentuk filament, dihasilkan oleh larva ulat sutera pada saat membentuk kepompong. Spesies utama ulat sutera yang dipelihara untuk menghasilkan sutera adalah Bombyxmori.
Pemeliharaan ulat sutera dimulai di negeri Cina, kemudian menyebar ke Jepang, Asia Tengah, Asia Timur dan Eropa. Pada saat ini Negara utama penghasil sutera adalah Jepang, Cina, Itali dan Prancis.
Sutera ditemukan pada 2640 B.C (sebelum tahun masehi) di China. Bahan dasarnya adalah kepompong. Secara lengkap, asal usul dan proses pemeliharaan dan pembuatan sutera adalah sebagai berikut :
            Satu sore Permaisuri His Ling Shih dari kerajaan China asik menikmati secangkir the panas dibawah keteduhan pohon mulberry. Putri yang hidup 2640 sebelum masehi ini dikejutkan dengan jatuhnya kepompong ulat sutera ke dalam cangkir teh.
Beberapa detik kemudian kekagetannya berubah menjadi kekaguman melihat kehalusan serat yang terurai dari kepompong tersebut. Permaisuripun meminta para dayang mengumpulkan lebih banyak kepompong yang kemudian diternakkan dan ditenun secara rahasia di balik tembok istana hingga 3000 tahun berikutnya.
            Walaupun hukuman mati dikenakan pada mereka yang membawa telur ulat sutera keluar China, pada abad enam Masehi dua orang biksu berhasil menyelundupkan bibit pohon mulberry beserta telur ulat sutera. Tak pelak beberapa negara lain mulai memproduksi dan memperjualbelikan kain sutera. Antara lain India, Jepang dan Perancis.
            Mengingat sejarahnya, setiap kali bicara soal sutera kita pasti teringat pada negeri China. Tak heran jika dikalangan komunitas mode Paris, bahkan dunia, sutera dikenal dengan sebutan Crepe de Chine, Crepe dari Cina. Kini sutera dapat diproduksi di seluruh dunia. Hanya saja kualitas suteranya berbeda-beda tergantung jenis ulat yang memproduksi kepompong.

"Cara Membedakan Kain Sutra Asli dan Palsu"

Sebagian besar wanita suka berdandan dan ingin terlihat menawan dalam hal berpenampilan. Tak heran, wanita sangat memilih-milih bahan apa yang cocok untuk dikenakannya.
Salah satu bahan atau kain yang membuat mereka nyaman memakainya adalah yang terbuat dari sutra. Sutra merupakan bahan alami yang sangat lembut dan membuat si pemakai jadi terlihat anggun.
Namun, si pembeli terkadang kerap kali merasa bingung karena sulit membedakan kain sutra yang asli dan palsu. Untuk mendapatkan kain sutra yang asli dan bagus memang dibutuhkan kejelian.
Kain sutra sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan cara pembuatannya, sutra buatan alat tenun mesin (ATM) dan sutra alat tenun bukan mesin (ATBM). Untuk membedakannya, Anda bisa melihatnya secara kasat mata. Namun, dari kedua jenis itu ada juga yang palsu.
Lalu, bagaimana cara mengatahui kain itu asli atau palsu? Untuk mengetahuinya, Anda bisa menyimak cara membedakan kain sutra asli dan palsu berikut ini:

1. Dilihat dari kualitas kainnya
 Untuk kain sutra yang pembuatannya tanpa menggunakan mesin (ATBM) biasanya kainnya agak kasar, tebal, dan mudah kusut namun tetap lembut. Pewarnaannya menggunakan bahan alami. Sedangkan kain yang dibuatnya dengan mesin, biasanya agak halus. Namun, kain yang dipasarkannya biasanya sangat pasaran dan banyak dipakai orang. Sementara kain sutra yang palsu, biasanya jika diusap terasa tebal dan kasar.
2. Dilihat dari harganya
Untuk kain sutra yang pembuatannya tanpa menggunakan mesin (ATBM) memiliki harga mahal dan persediannya juga terbatas. Ketahuilah bahwa kain sutra asli semakin tipis semakin bagus. Apalagi jika memiliki motif beberapa warna, maka harganya pun semakin mahal. Per meternya bisa mencapai Rp. 1,2 juta atau lebih. Jika Anda menemukan kain sutra yang bagus dan memiliki banyak motif, namun harganya murah, maka patut dicurigakan. Bisa jadi, kain sutra tersebut merupakan kain sutra palsu.

3. Saat dipakai
Saat kain sutra dipakai, pemakainya akan merasa nyaman dan bisa bergerak bebas tanpa rintangan. Selain itu, bentuk tubuh si pemakai juga semakin terlihat sempurna. Namun, jika Anda tak merasa kenyamanan saat memakai pakaian yang berbahan sutra, maka bisa jadi kain sutra itu adalah palsu.
Itulah cara membedakan kain sutra asli dan palsu. Bagaimana, Anda siap berburu kain sutra yang asli untuk menunjang penampilan? Jika sudah mendapatkan bahan atau kain sutra yang asli, maka bisa dijadikan untuk gaun atau pakaian lainnya. (NR)

Mesin pembuatan Kain Sutra Kendari

Dalam proses pembuatan kain sutra,selain menggunakan tenaga manusia,kain sutra juga dibantu tenaga mesin.
Untuk lebih mengenal jauh proses pembuatan kain sutra di Kendari,di bawah ini adalah beberapa contoh mesin yang digunakan :

"Sejarah Kain Sutra"








Mengenal Sejarah dan Proses Pembuatan Kain Sutera di Dunia

Ulat Sutera

Sutera merupakan serat protein alami yang beberapa jenisnya dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutera yang paling dikenal adalah sutera yang diperoleh dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutera kertau ( Bombyx mori ) yang diternak (serikultur). Rupa sutera yang berkemilau disebabkan karena strukturnya yang menyerupai prisma segitiga di dalam serat sehingga memungkinkan kain sutra membiaskan cahaya ke berbagai sudut.

Awal Mula Sutera

Menurut tradisi Cina, sejarah sutera telah dimulai sejak abad ke-27 SM. Pada saat itu penggunaannya terbatas hanya untuk negeri Cina, hingga Jalur Sutra dibuka di beberapa titik selama paruh kedua milenium pertama SM.
Hingga seribu tahun kedepan, monopoli atas sutera masih dikuasai China. Pada saat itu kegunaan sutra tidak hanya terbatas pada pakaian, namun telah digunakan untuk sejumlah aplikasi lain seperti tulisan.

Budidaya sutera menyebar ke Jepang sekitar 300M. Sekitar 522 Bizantium berhasil memperoleh telur ulat dan mulai mampu membudidayakan ulat sutera. Orang-orang Arab juga mulai memproduksi sutera dalam kurun waktu yang sama. Sebagai hasil dari penyebaran Sericulture, ekspor sutera di Cina menjadi sedikit berkurang, namun mereka masih mendominasi pasar sutra mewah.

Saat Perang Salib, produksi sutra dibawa ke Eropa Barat, khususnya ke negara Italia. Banyak yang melihat ekspor sutera ke seluruh Eropa sebagai peluang yang menjanjikan karena dapat meningkatkan perekonomian.

Selama abad pertengahan, perubahan teknik manufaktur juga mulai terjadi. Dari yang sebelumnya menggunakan alat primitif, berubah menggunakan alat pemintal semacam roda berputar yang pertama kali muncul. Pada abad ke-16 Perancis dan Italia berhasil mengembangkan perdagangan sutera, saat itu justru banyak negara-negara lain yang tidak berhasil mengembangkan industri sutera.

Revolusi Industri banyak mengubah industri sutera di Eropa. Karena inovasi dalam pemintalan kapas saat itu menjadi jauh lebih murah dalam memproduksi dan karena itu menyebabkan produksi sutera lebih mahal. Teknologi tenun baru telah meningkatkan efisiensi produksi. Salah satu diantaranya adalah mesin tenun Jacquard yang dikembangkan untuk bordir sutera.

Kain Olahan Sutera

Perjalanan panjang sejarah sutera sempat terhenti. Sebab, sebuah wabah penyakit ulat sutera terjadi dan berakibat pada menurunnya produksi sutera, terutama di Perancis, di mana industri sutera tidak dapat ditemukan. Pada abad ke-20 Jepang dan Cina kembali berperan untuk memproduksi sutera. Dan kini, Cina merupakan produsen sutera terbesar didunia.

Bukti awal ditemukannya sutra terdapat di situs-situs budaya Yangshao di Xia, Shanxi, antara 4000 dan 3000 SM. Di mana kepompong sutra yang ditemukan telah dipotong setengah menggunakan pisau tajam. Spesies ini diidentifikasi sebagai Bombyx mori, yakni ulat sutra yang dipelihara. Bukti dari alat tenun primitif juga bisa dilihat dari situs-situs budaya Hemudu di Yuyao, Zhejiang, pada periode sekitar 4000 SM. Isi Forum sutra ditemukan di sebuah budaya Liangzhu di situs Qianshanyang di Huzhou, Zhejiang, pada periode 2700 SM. Bukti lainnya juga ditemukan dari makam kerajaan di Dinasti Shang (1600-1046 SM).

Mitologi Sutera
Tulisan-tulisan Konfusius dan tradisi Cina menceritakan bahwa pada abad ke-27 SM sebuah kepompong ulat sutra tak sengaja jatuh ke dalam cangkir teh milik seorang permaisuri bernama Leizu. Mengharapkan khasiat karena meminumnya, gadis muda berusia empat belas ini mulai membuka gulungan benang kepompong. Si gadis kemudian memiliki ide untuk menenun gulungan benang tersebut. Setelah mengamati kehidupan ulat sutra, suaminya sang Kaisar Kuning merekomendasikannya untuk membudidayakan ulat sutera. Gadis pun mulai menginstruksikan rombongannya untuk membudidayakan ulat sutra itu. Inilah awal mula sang permaisuri dipuja sebagai dewi sutera dalam mitologi Cina.

Cara Pembuatannya

Sutra dihasilkan dari kepompong ulat sutra. Ulat sutra menghasilkan kepompong yg dapat dipintal menjadi serat sutra. Ada ratusan jenis ulat sutra, namun sutra yg terbaik dihasilkan oleh kepompong dri ulat sutra pohon murbei yg memiliki nama ilmiah Bobyx mori.
Induk Sutra dpt menelurkan hingga 500 butir telur ulat sutra seukuran kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur trsebut menetas menjadi larva ulat yang sangat kecil.

Larva ulat ini akan memakan daun murbei dgn agresif. Sekitar 18 hari kemudian, ukuran badan larva ulat trsebut membesar 70 kali ukuran tubuh semula serta 4 kali mengganti cangkangnya. Kemudian larva ulat trsebut akan terus membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula.

Pada saat itu ulat sutera akan berwarna kekuningan dan akan lebih padat. Itulah tanda ulat sutra akan mulai membungkus dirinya dgn kepompong. Kemudian kepompong direbus agar larva ulat didalamnya mati. Krn jika dibiarkan, ulat akan matang lalu menggigiti kepompongnya sehingga tdk bs digunakan lagi.

Setelah ulat mati, serat di kepompong dpt diuraikan menjadi serat sutra yang halus. Satu buah kepompong sutra dapat menghasilkan untaian serat sepanjang 300 meter hingga 900 meter dgn diameter 10 mikrometer (1/1000 MM). Kemudian serat sutra yg halus trsebut dipintal. Serat sutra dipintal dgn proses yg menyerupai proses pada ulat sutra memintal kepompongnya. Proses itulah yg dibuat menjadi pemintalan serat sutera untuk dibuat menjadi kain sutra yg indah. Bahan kain dri sutra inilah yg kemudian dibuat menjadi berbagai produk pakaian maupun produk lainnya.
Artikel ini dikutip dari Sejarah Asal-Usul Kain Sutera dan Pembuatan Kain Sutra

Kain Tenun Khas Sultra Bernilai tinggi


Kain batik tenun tradisional khas Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni batik tenun khas Tolaki, Buton dan Muna, bernilai tinggi.
Salah seorang penenun batik khas Sultra, Wa Marwia (26), yang ditemui di Kendari Kamis, mengatakan satu helai kain batik tenun khas Sultra dijual seharga Rp320 ribu hingga Rp350 ribu per helai.
'Tinggi rendahnya harga setiap helai kain batik tenun khas Sultratergantung dari kualitas bahan dan coraknya. Makin bagus kualitas bahan dan unik coraknya, makin tinggi pula harganya,' katanya.
Namun kata dia kerajinan kain tenun khas Sultra, belum bisa dijadikan sebagai sumber utama pendapatan keluarga.
Masalahnya kata dia, dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) atau alat tenun tradisional, seorang perajin hanya bisa menyelesaikan kain tenun ukuran panjang empat meter dan lebar satu meter, maksimal tiga lembar.
'Dengan harga jual antara Rp320 ribu sampai Rp350 ribu per helai kain, seorang perajin hanya bisa memperoleh pendapatan antara Rp200 ribu hingga Rp250 ribu per bulan,' katanya.
Jelas ujarnya, pendapatan dari hasil menenun kain sebesar itu tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
'Makanya, perajin mengerjakan tenunan kain ini, hanya sebagai sambilan, belum ditekuni sebagai profesi yang bisa menjadi penopang pendapatan keluarga,' katanya.
Sementara itu, salah seorang petugas di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sultra, Ny Samsiah yang dihubungi di Kendari, mengatakan kain tenun khas Sultra lebih banyak diminati warga dari luar yang berkunjung di daerah ini.(ant/rd)