Minggu, 31 Januari 2016
"MACAM-MACAM KAIN SUTRA"
11.24
No comments
OK......sebelumnya telah diposting tentang sejarah dan proses pembuatan kain sutra.Sekarang,admin ingin memaparkan berbagai jenis kain sutra yang diproduksi langsung dari Sulawesi Tenggara (100% original).
Tidak perlu panjang lebar lagi.....Check It Out !!
Sarung Adat Motif Tolaki
Sangia Pisecose
Ikat Tolaki
Barong kendari Ukuran 220 x 120
Barong Sangia
Barong Sangia full Kristal Ukuran 250 x 120
Barong Buton Lurik Kristal Ukuran 250 x 120
Barong Kalut Ukuran 220 x 120
Barong Tolaki Full Kristal
Serimbit ikat isi 3 potong
ukuran 120 x 230
Pisecose Tolaki & Maekongga
Ukuran 210 x 120
tersedia tiga pilihan warna merah, hijau, dan ungu
Untuk sekarang cukup segitu dulu......kalau ada yang meminati kain sutra Khas Kendari ini,bisa check contact di profil Admin.Di lain kesempatan,Admin akan tambahkan jenis-jenis lain dari kain sutra...tergantung dari peminatnya dulu !!
Tidak perlu panjang lebar lagi.....Check It Out !!
Sarung Adat Motif Tolaki
Sangia Pisecose
Ikat Tolaki
BUTON KATUN
KAIN MOTIF BARONG
Barong Sangia full Kristal Ukuran 250 x 120
Barong Buton Lurik Kristal Ukuran 250 x 120
Barong Kalut Ukuran 220 x 120
Barong Tolaki Full Kristal
SERIMBIT
ukuran 120 x 230
PISECOSE TOLAKI DAN MAEKONGGA
Ukuran 210 x 120
tersedia tiga pilihan warna merah, hijau, dan ungu
Untuk sekarang cukup segitu dulu......kalau ada yang meminati kain sutra Khas Kendari ini,bisa check contact di profil Admin.Di lain kesempatan,Admin akan tambahkan jenis-jenis lain dari kain sutra...tergantung dari peminatnya dulu !!
NOTE : semua kain di atas adalah 100% buatan asli....dan kualitas tentu saja dijamin !!
"SEKILAS TENTANG KAIN SUTRA"
11.09
No comments
Kain
yang ditenun dibuat dari benang lusi dan benang pakan, terdiri dari
berbagai jenis benang lusi dan benang pakan. Benang yang digunakan akan
mempengaruhi kenampakan dan karakteristik kain. Sehingga untuk membuat
kain sesuai dengan rencana dan tujuan maka harus dipilih benang yang
sesuai dengan tujuan yang akan dibuat.
Benang
yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kain akan mempengaruhi
kualitas dari kain yang yang akan ditenun. Jika benangnya berkualitas
maka harga kainnya pun akan mahal.
Salah
satu benang yang digunakan untuk membuat kain yaitu benang sutera.
Benang sutera merupakan benang yang terbuat dari serat sutera, yang
dihasilkan oleh ulat sutera. Benang ini mempunyai banyak kelebihan
sehingga banyak yang senang dan terpesona oleh kain dengan bahan benang
sutera.
Proses
pembuatan benang sutera dilakukan dengan mesin yang sederhana karena
sifat filament sutera yang kurang kuat mendapatkan tarika dan gesekan.
Sehingga prosesnya dilakukan dengan kecepatan mesin yang tidak terlalu
kencang.
Kain
yang diahsilkan dari benang sutera memiliki sifat glamor adau istimewa,
dan sesuai digunakan untuk kaum hawa. Hal ini demikia karena kain
sutera siftanya lembut dikulit dan langsai sehingga sesuai dengan watak
dan sifat wanita.
Sifat
lain yang dimiliki oleh kain sutera adalah dapat menyesuaikan dengan
cuaca. Bila keadaan lingkunga terasa panas maka kain sutera akan terasa
dinging jika dipakai, dan jika cuaca dingin sutera akan melindungi dari
rasa dingin itu. Sehingga banyak orang yang ingin memilik pakaian yang
terbuat dari sutera terutama wanita, walaupun harganya relative mahal.
Perkembangan
sutera di Indonesis pada saat ini tidak terlalu berkembang, Padahal
usaha sutera sangat menjanjikan untuk kemamkmuran. Proses sutera
dianggap rumit sehingga banyak yang memproduksi benang sutera dibawah
ketentuan.
Kain
sutera yang dihasilkan oleh pribumi harganya sangat mahal, sedangkan
sutera yang dikeluarkan oleh Cina harganya relative lebih murah.
Sehingga kain import dai Cina lebih banyak diburu.
kepompong sutera mulai terbentuk |
Pengertian dan Sejarah Sutera
Sutera
adalah serat yang diperoleh dari serangga Lepidoptera. Serat sutera
berbentuk filament, dihasilkan oleh larva ulat sutera pada saat
membentuk kepompong. Spesies utama ulat sutera yang dipelihara untuk
menghasilkan sutera adalah Bombyxmori.
Pemeliharaan
ulat sutera dimulai di negeri Cina, kemudian menyebar ke Jepang, Asia
Tengah, Asia Timur dan Eropa. Pada saat ini Negara utama penghasil
sutera adalah Jepang, Cina, Itali dan Prancis.
Sutera
ditemukan pada 2640 B.C (sebelum tahun masehi) di China. Bahan dasarnya
adalah kepompong. Secara lengkap, asal usul dan proses pemeliharaan dan
pembuatan sutera adalah sebagai berikut :
Satu sore Permaisuri His Ling Shih dari kerajaan China asik menikmati
secangkir the panas dibawah keteduhan pohon mulberry. Putri yang hidup
2640 sebelum masehi ini dikejutkan dengan jatuhnya kepompong ulat sutera
ke dalam cangkir teh.
Beberapa
detik kemudian kekagetannya berubah menjadi kekaguman melihat kehalusan
serat yang terurai dari kepompong tersebut. Permaisuripun meminta para
dayang mengumpulkan lebih banyak kepompong yang kemudian diternakkan dan
ditenun secara rahasia di balik tembok istana hingga 3000 tahun
berikutnya.
Walaupun hukuman mati dikenakan pada mereka yang membawa telur ulat
sutera keluar China, pada abad enam Masehi dua orang biksu berhasil
menyelundupkan bibit pohon mulberry beserta telur ulat sutera. Tak pelak
beberapa negara lain mulai memproduksi dan memperjualbelikan kain
sutera. Antara lain India, Jepang dan Perancis.
Mengingat sejarahnya, setiap kali bicara soal sutera kita pasti
teringat pada negeri China. Tak heran jika dikalangan komunitas mode
Paris, bahkan dunia, sutera dikenal dengan sebutan Crepe de Chine, Crepe
dari Cina. Kini sutera dapat diproduksi di seluruh dunia. Hanya saja
kualitas suteranya berbeda-beda tergantung jenis ulat yang memproduksi
kepompong.
"Cara Membedakan Kain Sutra Asli dan Palsu"
11.06
No comments
Sebagian besar wanita suka berdandan
dan ingin terlihat menawan dalam hal berpenampilan. Tak heran, wanita
sangat memilih-milih bahan apa yang cocok untuk dikenakannya.
Salah satu bahan atau kain yang membuat mereka nyaman memakainya adalah yang terbuat dari sutra. Sutra merupakan bahan alami yang sangat lembut dan membuat si pemakai jadi terlihat anggun.
Namun, si pembeli terkadang kerap kali merasa bingung karena sulit membedakan kain sutra yang asli dan palsu. Untuk mendapatkan kain sutra yang asli dan bagus memang dibutuhkan kejelian.
Kain sutra sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan cara pembuatannya, sutra buatan alat tenun mesin (ATM) dan sutra alat tenun bukan mesin (ATBM). Untuk membedakannya, Anda bisa melihatnya secara kasat mata. Namun, dari kedua jenis itu ada juga yang palsu.
Lalu, bagaimana cara mengatahui kain itu asli atau palsu? Untuk mengetahuinya, Anda bisa menyimak cara membedakan kain sutra asli dan palsu berikut ini:
1. Dilihat dari kualitas kainnya
Untuk kain sutra yang pembuatannya tanpa menggunakan mesin (ATBM) biasanya kainnya agak kasar, tebal, dan mudah kusut namun tetap lembut. Pewarnaannya menggunakan bahan alami. Sedangkan kain yang dibuatnya dengan mesin, biasanya agak halus. Namun, kain yang dipasarkannya biasanya sangat pasaran dan banyak dipakai orang. Sementara kain sutra yang palsu, biasanya jika diusap terasa tebal dan kasar.
2. Dilihat dari harganya
Untuk kain sutra yang pembuatannya tanpa menggunakan mesin (ATBM) memiliki harga mahal dan persediannya juga terbatas. Ketahuilah bahwa kain sutra asli semakin tipis semakin bagus. Apalagi jika memiliki motif beberapa warna, maka harganya pun semakin mahal. Per meternya bisa mencapai Rp. 1,2 juta atau lebih. Jika Anda menemukan kain sutra yang bagus dan memiliki banyak motif, namun harganya murah, maka patut dicurigakan. Bisa jadi, kain sutra tersebut merupakan kain sutra palsu.
3. Saat dipakai
Saat kain sutra dipakai, pemakainya akan merasa nyaman dan bisa bergerak bebas tanpa rintangan. Selain itu, bentuk tubuh si pemakai juga semakin terlihat sempurna. Namun, jika Anda tak merasa kenyamanan saat memakai pakaian yang berbahan sutra, maka bisa jadi kain sutra itu adalah palsu.
Itulah cara membedakan kain sutra asli dan palsu. Bagaimana, Anda siap berburu kain sutra yang asli untuk menunjang penampilan? Jika sudah mendapatkan bahan atau kain sutra yang asli, maka bisa dijadikan untuk gaun atau pakaian lainnya. (NR)
Salah satu bahan atau kain yang membuat mereka nyaman memakainya adalah yang terbuat dari sutra. Sutra merupakan bahan alami yang sangat lembut dan membuat si pemakai jadi terlihat anggun.
Namun, si pembeli terkadang kerap kali merasa bingung karena sulit membedakan kain sutra yang asli dan palsu. Untuk mendapatkan kain sutra yang asli dan bagus memang dibutuhkan kejelian.
Kain sutra sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan cara pembuatannya, sutra buatan alat tenun mesin (ATM) dan sutra alat tenun bukan mesin (ATBM). Untuk membedakannya, Anda bisa melihatnya secara kasat mata. Namun, dari kedua jenis itu ada juga yang palsu.
Lalu, bagaimana cara mengatahui kain itu asli atau palsu? Untuk mengetahuinya, Anda bisa menyimak cara membedakan kain sutra asli dan palsu berikut ini:
1. Dilihat dari kualitas kainnya
Untuk kain sutra yang pembuatannya tanpa menggunakan mesin (ATBM) biasanya kainnya agak kasar, tebal, dan mudah kusut namun tetap lembut. Pewarnaannya menggunakan bahan alami. Sedangkan kain yang dibuatnya dengan mesin, biasanya agak halus. Namun, kain yang dipasarkannya biasanya sangat pasaran dan banyak dipakai orang. Sementara kain sutra yang palsu, biasanya jika diusap terasa tebal dan kasar.
2. Dilihat dari harganya
Untuk kain sutra yang pembuatannya tanpa menggunakan mesin (ATBM) memiliki harga mahal dan persediannya juga terbatas. Ketahuilah bahwa kain sutra asli semakin tipis semakin bagus. Apalagi jika memiliki motif beberapa warna, maka harganya pun semakin mahal. Per meternya bisa mencapai Rp. 1,2 juta atau lebih. Jika Anda menemukan kain sutra yang bagus dan memiliki banyak motif, namun harganya murah, maka patut dicurigakan. Bisa jadi, kain sutra tersebut merupakan kain sutra palsu.
3. Saat dipakai
Saat kain sutra dipakai, pemakainya akan merasa nyaman dan bisa bergerak bebas tanpa rintangan. Selain itu, bentuk tubuh si pemakai juga semakin terlihat sempurna. Namun, jika Anda tak merasa kenyamanan saat memakai pakaian yang berbahan sutra, maka bisa jadi kain sutra itu adalah palsu.
Itulah cara membedakan kain sutra asli dan palsu. Bagaimana, Anda siap berburu kain sutra yang asli untuk menunjang penampilan? Jika sudah mendapatkan bahan atau kain sutra yang asli, maka bisa dijadikan untuk gaun atau pakaian lainnya. (NR)
Mesin pembuatan Kain Sutra Kendari
11.01
No comments
Dalam proses pembuatan kain sutra,selain menggunakan tenaga manusia,kain sutra juga dibantu tenaga mesin.
Untuk lebih mengenal jauh proses pembuatan kain sutra di Kendari,di bawah ini adalah beberapa contoh mesin yang digunakan :
Untuk lebih mengenal jauh proses pembuatan kain sutra di Kendari,di bawah ini adalah beberapa contoh mesin yang digunakan :
"Sejarah Kain Sutra"
10.56
1 comment
Mengenal Sejarah dan Proses Pembuatan Kain Sutera di Dunia
Ulat Sutera
Sutera merupakan serat protein alami yang beberapa jenisnya dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutera yang paling dikenal adalah sutera yang diperoleh dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutera kertau ( Bombyx mori ) yang diternak (serikultur). Rupa sutera yang berkemilau disebabkan karena strukturnya yang menyerupai prisma segitiga di dalam serat sehingga memungkinkan kain sutra membiaskan cahaya ke berbagai sudut.
Awal Mula Sutera
Menurut tradisi Cina, sejarah sutera telah dimulai sejak abad ke-27 SM. Pada saat itu penggunaannya terbatas hanya untuk negeri Cina, hingga Jalur Sutra dibuka di beberapa titik selama paruh kedua milenium pertama SM.
Hingga seribu tahun kedepan, monopoli atas sutera masih dikuasai China. Pada saat itu kegunaan sutra tidak hanya terbatas pada pakaian, namun telah digunakan untuk sejumlah aplikasi lain seperti tulisan.
Budidaya sutera menyebar ke Jepang sekitar 300M. Sekitar 522 Bizantium berhasil memperoleh telur ulat dan mulai mampu membudidayakan ulat sutera. Orang-orang Arab juga mulai memproduksi sutera dalam kurun waktu yang sama. Sebagai hasil dari penyebaran Sericulture, ekspor sutera di Cina menjadi sedikit berkurang, namun mereka masih mendominasi pasar sutra mewah.
Saat Perang Salib, produksi sutra dibawa ke Eropa Barat, khususnya ke negara Italia. Banyak yang melihat ekspor sutera ke seluruh Eropa sebagai peluang yang menjanjikan karena dapat meningkatkan perekonomian.
Selama abad pertengahan, perubahan teknik manufaktur juga mulai terjadi. Dari yang sebelumnya menggunakan alat primitif, berubah menggunakan alat pemintal semacam roda berputar yang pertama kali muncul. Pada abad ke-16 Perancis dan Italia berhasil mengembangkan perdagangan sutera, saat itu justru banyak negara-negara lain yang tidak berhasil mengembangkan industri sutera.
Revolusi Industri banyak mengubah industri sutera di Eropa. Karena inovasi dalam pemintalan kapas saat itu menjadi jauh lebih murah dalam memproduksi dan karena itu menyebabkan produksi sutera lebih mahal. Teknologi tenun baru telah meningkatkan efisiensi produksi. Salah satu diantaranya adalah mesin tenun Jacquard yang dikembangkan untuk bordir sutera.
Kain Olahan Sutera
Perjalanan panjang sejarah sutera sempat terhenti. Sebab, sebuah wabah penyakit ulat sutera terjadi dan berakibat pada menurunnya produksi sutera, terutama di Perancis, di mana industri sutera tidak dapat ditemukan. Pada abad ke-20 Jepang dan Cina kembali berperan untuk memproduksi sutera. Dan kini, Cina merupakan produsen sutera terbesar didunia.
Bukti awal ditemukannya sutra terdapat di situs-situs budaya Yangshao di Xia, Shanxi, antara 4000 dan 3000 SM. Di mana kepompong sutra yang ditemukan telah dipotong setengah menggunakan pisau tajam. Spesies ini diidentifikasi sebagai Bombyx mori, yakni ulat sutra yang dipelihara. Bukti dari alat tenun primitif juga bisa dilihat dari situs-situs budaya Hemudu di Yuyao, Zhejiang, pada periode sekitar 4000 SM. Isi Forum sutra ditemukan di sebuah budaya Liangzhu di situs Qianshanyang di Huzhou, Zhejiang, pada periode 2700 SM. Bukti lainnya juga ditemukan dari makam kerajaan di Dinasti Shang (1600-1046 SM).
Mitologi Sutera
Tulisan-tulisan Konfusius dan tradisi Cina menceritakan bahwa pada abad ke-27 SM sebuah kepompong ulat sutra tak sengaja jatuh ke dalam cangkir teh milik seorang permaisuri bernama Leizu. Mengharapkan khasiat karena meminumnya, gadis muda berusia empat belas ini mulai membuka gulungan benang kepompong. Si gadis kemudian memiliki ide untuk menenun gulungan benang tersebut. Setelah mengamati kehidupan ulat sutra, suaminya sang Kaisar Kuning merekomendasikannya untuk membudidayakan ulat sutera. Gadis pun mulai menginstruksikan rombongannya untuk membudidayakan ulat sutra itu. Inilah awal mula sang permaisuri dipuja sebagai dewi sutera dalam mitologi Cina.
Cara Pembuatannya
Induk Sutra dpt menelurkan hingga 500 butir telur ulat sutra seukuran kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur trsebut menetas menjadi larva ulat yang sangat kecil.
Langganan:
Postingan (Atom)